Seberapa pentingkah keterkaitan antara kompetensi perusahaan dengan strategi bisnis? Suatu perusahaan yang berorientasi market akan terlihat dinamis dan adaptif dengan perkembangan pasar ketika karyawannya menampilkan kompetensi enterpreneurship. Perusahaan jasa juga akan dapat meraih pelanggan ketika karyawan menampilkan service orientation saat memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Pengalaman menunjukkan terdapat beberapa perusahaan yang memiliki model kompetensi tersendiri. Namun ada beberapa perusahaan yang belum memiliki standar baku kompetensi untuk dijadikan sebagai parameter dalam melakukan penilaian kepada karyawan atau calon karyawan.
Salah satu pengalaman yang ditemui adalah ketika sebuah perusahaan ingin melakukan assessment bagi karyawan dengan tujuan talent mapping. Karena perusahaan tersebut belum memiliki model kompetensi yang baku, maka mereka membutuhkan jasa konsultan untuk menyusun kompetensi sesuai dengan visi dan misi serta value perusahaan agar dapat dilakukan assessment pada karyawan tersebut untuk posisi yang dituju.
Akan tetapi ketika dikonfirmasi rumusan kompetensi tersebut kepada perusahaan, terlihat respon yang tidak terduga. Pihak perusahaan justru bertanya mengenai maksud dari kompetensi tersebut, dalam artian yang bersangkutan tidak memahami bahwa yang dikonfirmasikan adalah kompetensi yang telah disusun berdasarkan permintaan mereka.
Kompetensi memang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, namun sayangnya tidak jarang penyusunan tersebut tanpa diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan. Ada pula yang menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk suatu kompetensi atau dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga menjadi terlalu berat untuk dapat dilihat relevansinya dengan arah bisnis yang dituju. Akan terasa efektifnya jika kompetensi yang ditentukan dapat diterjemahkan dengan simple sehingga mudah untuk diaplikasikan serta sinergis dengan perangkat HR lainnya seperti kebutuhan pelatihan karyawan, appraisal, ataupun rekrutmen.
Dengan demikian kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai fondasi yang menghubungkan identifikasi talent di perusahaan dan arah tuntutan bisnis perusahaan. Kompetensi ini biasa disebut sebagai core competencyperusahaan. Sebagai contoh, perusahaan IT yang menekankan perkembangan teknologi, mungkin akan lebih cocok menjadikan continuous improvement atau creativity sebagai salah satu core competency yang penting bagi perusahaan ketimbang menekankan pada kompetensi planning & organizing yang lebih cocok dengan perusahaan manufaktur.
Perusahaan memiliki visi dan misi yang menentukan value dan keberhasilan yang ingin dicapai. Jika kita melihat visi dan misi tersebut sebagai dasar untuk menyusun kompetensi inti perusahaan tentu akan sejalan dengan sasaran bisnis yang telah ditentukan sehingga dapat menuntun penentuan metode talent management yang tepat sasaran agar dapat meng-cover gap yang ada. Namun tentunya saat kompetensi sudah ditentukan, perusahaan juga perlu konsisten untuk mengimplementasikannya sebagai salah satu perangkat untuk mendukung pencapaian goal. Jika hal tersebut sudah dapat direalisasikan oleh perusahaan, maka bukan tidak mungkin Corporate Competency Excellence dapat dirasakan manfaatnya secara nyata.
Sumber : Human Capital Journal
Categories: artikel